Penyelenggaraan IDL Tahun ke 11 di Jawa Barat | Foto: Indibiz |
Sekolah maupun perpustakaan merupakan dua entitas di sektor pendidikan yang dapat dikelola menjadi layanan yang ramah serta nyaman dinikmati masyarakat. Saya pribadi memiliki pengalaman menarik bagaimana keduanya menjadi sebuah beban ketika di zaman saya sekolah dahulu kala.
Saya ingat betul bagaimana dulu saat masih jadi pelajar, Saya dan teman harus mengunjungi beberapa perpustakaan untuk melengkapi literatur tugas yang diberikan oleh guru.
Baca juga: lndibiz Energi, Ekosistem Solusi Digital Baru Bagi Pelaku UKM Di Sektor Energi
Ketika buku yang dibutuhkan tidak bisa kami temukan di perpustakaan sekolah, biasanya saya akan minta tolong ke teman di sekolah lain untuk cek ketersediaan buku yang kubutuhkan di perpustakaan sekolahnya.
Kalau ngga ketemu juga, kami berpindah ke perpustakaan umum yang ada di kota dimana kami menuntut ilmu saat itu. Karena tentu isi perpusnas tersebut jauh lebih lengkap dari yang ada di sekolah.
Mencari bahan literatur ke perpustakaan sebetulnya mengasyikkan, tapi dari sisi efisiensi bisa diperdebatkan, apalagi kalau bicara tentang “kejar tayang”. Selain harus melewati jalanan utama, kita harus melewati beberapa protokol dan prosedur. Untuk mengejar waktu penyelesaian tugas yang membutuhkan waktu cepat menurut saya ini sangat merepotkan.
Kami harus naik kendaraan umum ke perpusnas tersebut, harus mendaftarkan diri, membayar biaya pendaftaran, belum lagi ada batasan waktu perpusnas buka, risiko buku yang dipinjam hilang sampai biaya pengganti kehilangan. Harus ekstra hati-hati.
Se-efort itu untuk melengkapi tugas dadakan yang diberikan saat sekolah dulu.
Memasuki era digital pendidikan, aksesibilitas ilmu terbuka lebar bagi pelajar
Beruntungnya kita memasuki era yang baru, dengan teknologi yang baru.
Kini untuk sekadar mendapatkan tambahan literatur mudah sekali dilakukan lewat pemanfaatan digital dalam dunia pendidikan.
Cukup terhubung ke internet, pelajar bisa mendapatkan sejumlah informasi yang dibutuhkan dari berbagai referensi terpercaya. Bukan cuma itu, terkoneksi bahkan berbincang langsung dengan narasumber untuk memperkuat karya tulis atau skripsi yang sedang digarappun mungkin saja dilakukan.
Ya, harus kita akui bahwa digitalisasi telah membuka aksesibilitas pendidikan yang sangat luas. Teknologi ini membuka pintu bagi pelajar dan guru untuk dapat mengakses sumber daya pendidikan dari seluruh penjuru dunia.
Indibiz akselerasi digital pendidikan melalui Indonesia Digital Learning
Bicara soal aksesibilitas yang luas pada guru dan anak didik, salah satu inovasi yang kini sudah beredar luas di Indonesia adalah Indibiz Sekolah dari Telkom Indonesia.
Sejak tahun 2014, Telkom Indonesia melalui Indibiz Sekolah menginisiasi program Indonesia Digital Learning (IDL) yang merupakan program sertifikasi dan pelatihan kompetensi digital untuk para guru di Indonesia yang berperan sebagai tonggak pendidikan pembentuk generasi bangsa ke depan.
Inovasi ini dihadirkan sebagai bentuk dukungan dan keseriusan Telkom Indonesia lewat Indibiz Sekolah untuk mengakselerasi pendidikan di negeri ini.
Digitalisasi dalam dunia pendidikan menjadi penting untuk memungkinkan aksesibilitas yang lebih mudah terhadap sumber daya pendidikan baik bagi pelajar maupun bagi pengajar kapan saja dan darimana saja melalui perangkat digital yang dilengkapi koneksi internet.
Namun yang aku baca melalui situs resminya, lewat ekosistem Indibiz sekolah, pengelola sekolah, kampus dan lembaga dapat terbantu dengan kemudahan mengelola administrasi, absensi, ujian, tugas, penilaian, sampai laporan secara digital.
Selain mempermudah kinerja para staff dan guru, platform ini juga dapat menekan kebutuhan mencetak dokumen.
Penyelenggaraan IDL tahun ke-11, 550 guru se Jawa Barat turut terlibat
Kembali perihal IDL, memasuki tahun ke-11, Indibiz kembali menyelenggarakan IDL yang disambut antusias oleh para peserta. Puluhan SMA/SMK dan 550 guru se Jawa Barat turut terlibat dalam program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat pada 4-5 Juli 2024 di Gedung Achmad Sanusia, Universitas Pendidikan Indonesia.
Para pelajar yang terlibat menyambut hangat rangkaian pelatihan digital Pedagogik, IoT Prototype Competition dan Kompetisi Video Digitalisasi Pendidikan.
Setiap peserta menampilkan prototype IoT terbaiknya yang memiliki nilai daya guna bagi masyarakat sampai akhirnya SMK Miftahussalam, SMKN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat dan SMK Medikacom Bandung dinyatakan sebagai pemenang dan berhak atas hadiah berupa Laboratorium KiDi (Kelas Industri Digital) IoT.
Dilaksanakan pula kompetisi video digitalisasi pendidikan dengan hadiah 50 sertifikasi BNSP bidang pendidikan IT dan teknologi digital yang diperlukan dalam lingkup pengembangan digital pedagogik.
“Tenaga pendidik dan siswa didik di Jawa Barat ini memiliki potensi yang sangat besar. Kami harap melalui pelatihan digital pedagogik ini akan meningkatkan kapabilitas tenaga pendidik dalam implementasi kurikulum merdeka dan semakin menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan industri,” Tutur Saiful Hidajat selaku Executive Vice President (EVP) Telkom Jawa Barat.
Saiful juga mengungkapkan harapan Telkom agar program IDL ini dapat mendukung tenaga didik untuk mengedepankan pedagogik dalam implementasi kurikulum merdeka sehingga tercipta generasi penerus yang lebih berdaya saing.
Drs. Eddy Purwanto, MM selaku Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan jawa Barat saat pembukaan acara juga mengungkapkan harapan yang senada "Saat ini siswa bisa belajar dari mana saja, apalagi dengan adanya kurikulum merdeka mungkin kedepannya bahkan tidak terbatas hanya di ruang-ruang kelas dan semakin luas." Ungkap Eddy.
Sementara itu Hery Susanto selaku Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia menyebut bahwa program ini merupakan upaya peningkatan kualitas para pendidik Indonesia sebagai talenta digital di dunia pendidikan pada era digital saat ini.
"Program ini merupakan langkah strategis Telkom dalam upaya peningkatan kompetensi guru untuk mendukung tujuan pemerintah dalam menyonsong generasi emas 2045 dengan generasi yang unggul dan tangguh." sebagaimana yang dikutip berita Antara..Drs. Eddy Purwanto, MM selaku Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan jawa Barat saat pembukaan acara juga mengungkapkan harapan yang senada
Tingkatkan skill digital UKM
Kehadiran ekosistem solusi digital ini bukan lagi hanya membantu mempermudah para pelajar dan pengajar untuk mendapatkan akses pendidikan secara fleksibel. Lebih luas, platform ini juga menjadi solusi bisnis bagi para individu pelaku usaha.
Salah satu produk Indibiz Sekolah yang kini ramai digunakan masyarakat adalah Pijar Mahir, sebuah platform pembelajaran digital berfokus pada pelatihan tersertifikasi untuk pendidikan vokasi dan profesi. Platform ini mempertemukan pencari sertifikasi, pencari kerja, institusi pelatihan dan komunitas profesi dengan dunia usaha dan industri.
Platform ini terbuka bagi siapa saja, termasuk para pelaku usaha yang ingin meningkatkan skill digitalnya sehingga tercipta SDM unggul yang kompeten dan inovatif untuk meningkatkan bisnis.
Ada banyak kategori yang tersedia di sana seperti Mahir Teknologi, Mahir Digital, Mahir Marketing, Pengembangan Diri, Mahir Bahasa, UMK, hingga Mahir Komunikasi. Kelas-kelas inilah yang nantinya dapat membantu pengguna untuk naik kelas, go digital dan jadi individu yang lebih kompetitif.
Dengan skill baru yang dimiliki, bisa dibilang, Indibiz Sekolah jadi salah satu solusi bisnis bagi mereka yang ingin fokus mengembangkan peluang usaha di sektornya.
0 Comments