KiriminAja VS Komship, pilih mana untuk dukung usaha?

 

Pesanan pembeli yang siap dikirim | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Usaha yang lahir dari pandemi Covid-19

Sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk sekedar menjaga kewarasan hingga bertahan hidup. Ada yang berolahraga dari rumah, ada yang fokus membangun konten, ada juga yang perlahan-lahan belajar mengelola sebuah bisnis entah itu berjualan produk pribadi atau sekedar menjadi reseller produk orang lain. 

Masyarakat tersebut termasuk saya di dalamnya.

Saya yang berolahraga dari rumah, saya yang bekerja dari rumah, saya yang juga turut belajar menjadi reseller produk kosmetik, produk perawatan tubuh, produk perawatan kulit hingga parfum dari salah satu brand yang berasal dari Swedia. 

Sebenarnya semua bermula dari keinginan untuk merawat kulit saja. Mumpung banyak waktu di rumah. Saat itu meski produk kosmetik lokal sudah merebak, saya masih tetap terbayang-bayang aroma salah satu produk perfumed body cream dari brand tersebut yang pernah saya gunakan saat masih duduk di bangku kuliah. Enak sekali aromanya. 

Akhirnya saya memutuskan untuk kembali menjadi member brand tersebut hanya untuk mendapatkan diskon produk saja. Lumayan dapat potongan harga sebesar 15%. 

Kebutuhan ini kemudian tidak berhenti di body cream, saya juga mempercayakan perawatan wajah dari brand yang sama. Surprisingly, progress-nya cukup signifikan. Wajah terlihat lebih sehat, plumpy, segar, mulus dan bonusnya wajah tampak lebih glowing. 

Before dan after penggunaan produk perawatan wajah dari brand Swedia | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Kalau saja saat itu bepergian diizinkan, saya rasa saya berani tampil tanpa makeup saking hasil penggunaan produknya yang sangat baik di wajah. 

Progress tersebut ternyata dinotice juga oleh beberapa teman yang intens berkomunikasi via daring. Saya tidak punya niat berjualan saat itu, pure memberitahu saja bahwa saya menggunakan produk dari brand tersebut. Dan ternyata satu per satu teman saya juga ingin mencoba. 

Lalu mulailah pesanan berdatangan. 

Itupun di awal saya hanya membantu teman-teman saya mendapatkan produk yang mereka butuhkan saja dengan harga member. Kemudian saya pikir "bisa juga nih jadi duit" lalu iseng-iseng saya posting produk parfum yang saya gunakan, di WhatsApp story. Boom! 3 pesanan masuk bersamaan.

Test ombak lagi dengan posting produk lipstik yang saya pakai, pesanan masuk kembali.  Oke, let's do this!

Dan dari sanalah perjalanan belajar menjadi reseller dimulai. Sebuah usaha yang lahir dari pandemi Covid-19. 

Agregator jasa pengiriman barang hadir bantu pelaku usaha

Seiring dengan berjalannya waktu, semakin ke sini, pilihan jasa pengiriman barang makin masif. Ada puluhan opsi jasa pengiriman barang yang siap mendorong pertumbuhan penjualan para pelaku usaha. 

Namun, semakin banyak pilihan, semakin banyak pula pertimbangan yang harus dipikirkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan terbaik bagi mereka sebagai pelaku usaha pun bagi pelanggan yang menunggu produk pesanannya. 

Hal ini tentu jadi bahan diskusi yang krusial sebab menyangkut nama baik penjual, rating yang akan diterima, kepuasan pelanggan serta potensi repurchase oleh pelanggan tersebut.

Jangan sampai, kualitas sudah mentereng, tapi pelanggan ogah belanja lagi hanya karena pengiriman yang ngaret dan super lelet hingga akhirnya menimbulkan keraguan bagi pelanggan untuk melakukan pemesanan kembali. 

Dan untuk mendapatkan hasil terbaik, tentu penjual harus menyisihkan waktu untuk terlebih dahulu mempelajari satu per satu ekspedisi yang ada. Membaca setiap kemungkinan terbaik yang menguntungkan semua pihak; penjual, pembeli serta ekspedisi. 

Padahal, jika waktu yang digunakan oleh penjual memilah ekspedisi tersebut digunakan untuk branding atau promosi produk, mungkin sudah banyak pesanan yang masuk. 

Untungnya, menyiasati kegundahan ini, hadirlah aggregator jasa pengiriman barang. 

Sebagai informasi, agregator jasa pengiriman barang merupakan platform yang menghubungkan berbagai perusahaan ekspedisi dalam satu tempat. Kehadirannya dapat membantu mempermudah pelaku usaha untuk memilih jasa pengiriman yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Kemudahan ini juga mencakup perbandingan harga, waktu pengiriman dan fasilitas layanan yang ditawarkan oleh perusahaan ekspedisi. 

Di Indonesia sendiri, ada banyak aggregator jasa pengiriman barang yang bisa jadi pilihan. Namun dari banyak pilihan tersebut, KiriminAja dan Komship cukup mencuri perhatian. 

KiriminAja VS Komship, pilih mana untuk dukung usaha?

KiriminAja merupakan aggregator logistik yang mengintegrasikan berbagai layanan ekspedisi dari sejumlah perusahaan logistik di Indonesia. 

Komship pun demikian. Sebuah platform pengiriman barang yang bekerja sama dengan ekspedisi ternama. 

Sama-sama aggregator jasa pengiriman barang, berikut adalah sejumlah perbedaan dari antara keduanya. 

KiriminAja

KiriminAja dan berbagai fitur yang ditawarkan | Foto: KiriminAja

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, KiriminAja bekerja sama dengan sejumlah logistik seperti JNE, J&T, Sicepat, IDX, SAP, Anteraja, NCS, Ninja, Sentral Cargo, Lion Parcel, J&T Cargo, Paxel, Gosend, Grab Express, Borzo, RPX, Pos Indonesia hingga TIKI, 

Banyaknya pilihan logistik ini mempermudah pelaku usaha untuk memilih logistik yang paling memberikan keuntungan bagi usahanya. Hari ini pakai RPX, besok pakai Lion Parcel, ya, bisa. Tinggal disesuaikan aja dengan jenis dan ukuran produk yang ingin dikirimkan. Mau kirim paket satu hari sampai atau regular juga ada pilihannya. 

KiriminAja juga menjadi solusi bagi pelaku usaha untuk pengiriman paket seperti kirim paket COD, non COD, termasuk kargo dan instan. 

KiriminAja dengan berbagai logistiknya | Foto: Tangkap layar website KiriminAja 

Pengiriman COD ini juga memungkinkan terjadi bahkan tanpa marketplace dengan rilis dana COD yang cepat sebab dana COD akan masuk ke saldo aktif pengguna di hari yang sama paket diterima pelanggan. 

Sebagai member dari brand yang tidak boleh diperjualbelikan dengan bebas di marketplace, opsi ini sangat membantu karena terkadang, ada saja pembeli yang ngotot melakukan pembayaran secara COD meski tahu betul bahwa transaksi saja dilakukan lewat WhatsApp, bukan ecommerce atau marketplace. Untung aja kirim paket di KiriminAja, bikin bisa semua!

Yang menarik dan tentu yang paling ditunggu-tunggu pelaku usaha adalah soal fasilitas dan service yang ditawarkan oleh KiriminAja. 

Platform ini tidak hanya menyajikan fitur COD, lebih dari itu, dihadirkan pula COD Advance yakni program yang difasilitasi untuk memungkinkan pelaku usaha melakukan pencairan dana COD terlebih dahulu meski paket masih di jalan. Nah, menarik ya?!

KiriminAja juga menyediakan program loyalitas dimana setiap pengiriman paket akan dikonversi ke KiriminAja Poin. Poin ini nantinya memberikan peluang kepada pelaku usaha untuk menerima reward tertentu saat mengirim paket. 

Lalu ada pula fasilitas trucking yang memungkinkan pelaku usaha mengirim barang dengan memanfaatkan kendaraan bermotor roda empat atau lebih seperti truk, mobil atau van yang dilakukan melalui jalur darat. Selain itu, platform ini juga menyediakan laporan pengiriman yang terpusat, akurat dan transparan.

Pelaku usaha juga tak perlu repot bolak balik buka aplikasi yang berbeda untuk melakukan pengiriman paket sebab KiriminAja sudah memfasilitasi pelanggannya dengan menyediakan API Integration, dimana dua atau lebih aplikasi saling terhubung dan bertukar data dengan akurat. Yang tak kalah menarik adalah KiriminAja juga mempermudah pelaku usaha lewat potensi pembuatan toko online dengan menghadirkan Plugin Woocommerce. Catatan lain yang lebih saya suka dengan platform ini adalah bisa diakses baik lewat website maupun lewat mobile app. 

Jika terjadi kendala pengiriman, pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur klaim terintegrasi yang langsung terhubung dengan ekspedisi dengan support customer service yang standby membantu 24 jam!

Dan semua fitur pada platform ini bisa diakses lewat dashboard dan mobile apps.

Tidak heran jika KiriminAja sendiri menargetkan misi untuk meningkatkan penjualan produk UMKM secara online dengan memberikan pelayanan maksimal untuk pelanggan. 

Komship

Komship | Foto: Komship.id

Sebagai penjual, catatan pertama yang saya garis bawahi dari agregator jasa pengiriman ini adalah diskon ongkos kirim atau ongkir yang ditawarkan mulai dari 25% dan GRATIS biaya retur se-Indonesia. Menarik bukan? 

Platform ini juga membuka diri untuk melakukan penjemputan paket ke rumah penjual secara gratis. 

Saya pikir tawaran ini tak hanya akan menguntungkan saya sebagai penjual tapi juga pelanggan saya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap paket yang dikirimkan. 

Selain itu, Komship juga memberikan penawaran custom label. Ini akan jadi salah satu fitur yang paling dibutuhkan oleh para dropshipper. Tak perlu lagi kirim barang dulu ke rumah lalu ke customer. Tinggal minta custom label, urusan data pengirim beres!

Anda juga akan terbantu dengan adanya pemberitahuan WhatsApp terkait paket yang dikirimkan. Ini akan membantu Anda mendapatkan update barang tanpa perlu membuka aplikasi. 

Komship juga menawarkan mekanisme klaim otomatis jika terjadi kehilangan pada paket. 

Sayangnya, di atas sejumlah fasilitas di atas, Komship baru terhubung dengan sedikit logistik diantaranya JNE, Sicepat, IDX, SAP, J&T dan Ninja sehingga memang harus diakui pilihan logistiknya tak sebanyak yang ditawarkan oleh KiriminAja. 

Komship dengan logisticnya dan salah satu benefit yang ditawarkan | Foto: Komship.id

Berkaitan dengan keterbatasan pilihan logistik, maka service yang ditawarkan pun terbatas pula pada reguler dan cargo saja. Sementara pelanggan, khususnya yang berada di Jabodetabek, tak jarang meminta agar paket dikirimkan secepatnya. Kalau bisa instan. Dan kebutuhan ini sulit terpenuhi di Komship. 

Sama seperti KiriminAja, Komship sebenarnya menyediakan layanan COD juga bahkan pencairan dana COD bisa dilakukan setiap hari.  

Hanya saja, metode COD yang ditawarkan belum sekuat COD Advance dari KiriminAja yang membantu penjual  untuk mencairkan dana meski paket masih di jalan. 

Lalu catatan lainnya adalah jika KiriminAja menyediakan Plugin Woocommerce dan API Integration, maka Komship menghadirkan Komform untuk membantu pelaku usaha mengelola pesanan dengan mudah dan efisien. 

Kesimpulan

Baik KiriminAja maupun Komship, keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. KiriminAja dengan logistiknya yang bervariasi dan COD Advancenya yang sangat membantu, Komship dengan penawaran diskonnya yang cukup berani. 

Namun, menjadi seorang reseller membuat saya belajar bahwa berjualan tidak hanya soal mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Penting juga memberikan pelayanan terbaik dengan berbagai pilihan agar pelanggan merasa senang dan produk yang dibeli bisa tiba tepat waktu sehingga potensi repurchase lebih tinggi. 

Itu dia sejumlah keunggulan dari masing-masing agregator jasa pengiriman. Jika harus memilih, saya rasa KiriminAja menawarkan lebih banyak fasilitas yang lebih membantu UMKM. 

Dan bagi Anda pelaku usaha yang mungkin masih struggle mencari dan membandingkan harga setiap logistik, yuk daftar dan kirim paket di KiriminAja


Post a Comment

0 Comments